Minggu, 20 September 2015

UAB Vs Pasar Johar


Aku akan bercerita sedikit mengenai pengalaman lucu sekaligus konyol yang terjadi padaku pada hari senin lalu.
Hari itu seperti biasa, aku berangkat ke kampus bersama temanku ela,tetangga kost yang juga berasal dari sulawesi tenggara, rencananya hari ini akan dilaksanakan ujian akhir blok 1 pada jam 8 pagi, namun begitu tiba dikampus, bukannya UAB yg dilaksanakan melainkan hanya kuliah KP sampai pukul 11 siang, “oh, UAB ditunda lagi ternyata, mungkin besok” pikirku
   Akhirnya akupun memutuskan untuk pergi ke pasar johar untuk memebeli  beberapa perlengkapan kost, toh setelah kuliah KP jam 11 tidak ada lagi kuliah berikutnya... sekitar pukul 2 siang  lewat  akupun mengirim pesan singkat ke temanku yang berisi
      “Ela, sorry, sa mau pergi di johar, ko pulang mi duluan nda usah tunggu saya, okeh?”  ku kirim sms itu ke temanku ela yang sedang berada di pumanisa sambil menunggu angkot.
           Dari kampus aku menuju ke johar setelah menyebrangi jembatan penyebrangn depan rumah sakit, ku setop sebuah angkot yang isinya hanya ada seorang mas-mas dan 2 orang mahasiswi, angkot pun kembali melaju, setelah melalui 2/3 perjalanan tiba-tiba hp ku berdering,bisa di tebak itu balasan sms dari ela, namun alangkah terkejutnya aku saat membaca isi sms itu
“ woy! Jan dulu pergi, ada ujian sebentar jam 15.30 di puma kunee” akupun buru-buru menengok arloji, kulihat jam sudah menunjuk angka 3!!!
          Aku mulai panik dalam angkot, sembari berpikir mau kuteruskan perjalanan yg sudah hampir sampai ini atau balik ke kampus dengan uang 4 ribu yang terbuang sia-sia???
“masa bodoh! Biar saja rugi 4 ribu rupiah daripada menelantarkan kuliahku” gumamku
         Tanpa pikir panjang lagi aku lalu menghentikan angkot, sialnya aku turun di jalan 1 jalur, dimana tidak ada  kendaraan yang melaju dari arah berlawanan . terpaksa aku berlari menuju persimpangan jalan yang jaraknya hampir 500 meter untuk mencari angkot,
Menit demi menit berlalu, aku mulai panik jarum jam terus berjalan namun aku belum menemukan satupun angkot, ada beberapa tapi sudah penuh penumpang, cukup lama aku berdiri di tepi jalan berpanas-panasan menunggu mobil orange yang bisa mengantarku kembali ke kampus,
“angkot apa sajalah yang penting bisa ditumpangi...” gerutuku
         Belasan menit menunggu akhirnya kutemui juga sebuah angkot reot yang sudah hampir penuh, dengan bersimbah keringat aku naik kedalam angkot yang cukup sesak dan berdesakan dengan para mbah-mbah pedangang sayur tersebut.
Setelah berhenti di depan rumah sakit sultan agung, ku tengok  kembali jam tanganku yang menunjukan pukul 15 lebih 20 menit, “alhamdulillah belum terlambat” kataku dengan nafas terengah-engah, akupun langsung bergegas menuju pumanisa.
        Dari kejadian itu ku petik pelajaran yang berharga untuk jangan mudah membuat kesimpulan tanpa mencari tau informasinya terlebih dahulu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak membuat kesalahan seperti ini lagi...

Rabu, 11 Juni 2014

Kabupaten Bombana : field of gold

Kabupaten Bombana adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsiSulawesi TenggaraIndonesia, dengan ibukota Rumbia, dibentuk berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Buton.
Jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 110.029 jiwa tercatat laki-laki sebanyak 54.635 jiwa dan perempuan 55.394 jiwa.
PDRB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2005 sebesar Rp. 516.353.940.000,- sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 409.844.460.000,- .
Berdasarkan harga berlaku, PDRB perkapita pada tahun 2004 adalah sebesar Rp. 3.961.955,24,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 4.860.670,99,- atau naik sebesar 22,68 persen.

Sejarah Singkat[sunting | sunting sumber]

BOMBANA dikenal sebagai wilayah yang dihuni oleh Suku 'Moronene' sebagai penduduk asli, salah satu etnis terbesar diSulawesi Tenggara, dimitoskan sebagai Negeri Dewi Padi (Dewi Sri). Konon, sang dewi pernah turun di sebuah tempat yang belakangan disebut Tau Bonto (saat ini lebih dikenal dengan penulisan Taubonto, ibukota Kecamatan Rarowatu). Dalam Bahasa Moronene, 'tau bonto' berarti tahun pembusukan, karena ketika Dewi Padi itu turun di tempat tersebut, produksipadi ladang melimpah ruah sehingga penduduk kewalahan memanennya. Akibatnya, banyak padi tertinggal dan membusuk di ladang. Padahal, luasan ladang yang dibuka tak seberapa, hanya beberapa hektare saja untuk setiap keluarga.
Taubonto menjadi pusat pemerintahan pada zaman kekuasaan mokole, gelar raja di wilayah Moronene pada masa lalu. Di masa pemerintahan swapraja Buton pascakemerdekaan, wilayah kekuasaan mokole berubah menjadi wilayah distrik dan selanjutnya sekarang menjadi kecamatan.
Secara historis, wilayah Moronene di daratan besar jazirah Sulawesi Tenggara mencakup sebagian Kecamatan Watubangga di Kabupaten Kolaka sekarang. Namun, yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Buton (waktu itu) hanya Kecamatan Poleang dan Kecamatan Rumbia. Saat itu telah berkembang menjadi empat kecamatan. Dua kecamatan tambahan sebagai hasil pemekaran adalah Poleang Timur dan Rarowatu. Kecamatan Rarowatu berpusat di Taubonto.
Pulau Kabaena juga termasuk wilayah Moronene, sebab penduduk asli pulau penghasil gula merah itu adalah suku Moronene. Meski demikian, pemerintahan Mokole di Kabaena bersifat otonom, tidak ada hubungan struktural maupun hubungan afiliatif dengan kekuasaan Mokole di daratan besar, akan tetapi hubungan kekerabatan di antara mokole dan rakyat sangat erat terutama bahasa dan budaya yang khas. Kekuasaan mokole di Kabaena berada di bawah kontrolKesultanan Buton, seperti halnya mokole lainnya di daratan besar jazirah Sulawesi Tenggara. Sultan Buton menempatkan petugas keraton di Kabaena yang bergelar Lakina Kobaena. Karena itu secara struktural Kabaena lebih dekat dengan Buton, walaupun begitu secara kultural lebih dekat dengan Bombana, terkait budaya dan bahasa, serta ras.

Keadaan Wilayah[sunting | sunting sumber]

Luas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Bombana mempunyai wilayah daratan seluas 2.845,36 km² atau 284.536 ha dan wilayah perairan lautdiperkirakan seluas 11.837,31 km².

Letak Geografis[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Bombana terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan gariskhatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara antara 4°30' – 6°25' Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur antara 120°82' – 122°20' Bujur Timur.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Bombana berbatasan dengan:
UtaraKabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe Selatan
SelatanLaut Flores
BaratTeluk Bone
TimurKabupaten Muna dan Kabupaten Buton

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Pemerintahan Daerah[sunting | sunting sumber]

Bombana bup.jpg
Kabupaten Bombana sebelumnya menjadi bagian dari wilayah pemerintahan Kabupaten Buton, namun pada tahun 2003 wilayah ini resmi berdiri menjadi sebuah daerah otonom.
Kabupaten Bombana Tahun 2010 terdiri dari 22 kecamatan, yaitu:
  1. Kecamatan Kabaena
  2. Kecamatan Kabaena Timur
  3. Kecamatan Kabaena Barat
  4. Kecamatan Kabaena Utara
  5. Kecamatan Kabaena Selatan
  6. Kecamatan Kabaena Tengah
  7. Kecamatan Poleang
  8. Kecamatan Poleang Barat
  9. Kecamatan Poleang Timur
  10. Kecamatan Poleang Tenggara
  11. Kecamatan Poleang Utara
  12. Kecamatan Poleang Selatan
  13. Kecamatan Poleang Tengah
  14. Kecamatan Tontonunu
  15. Kecamatan Rarowatu
  16. Kecamatan Rarowatu Utara
  17. Kecamatan Lantari Jaya
  18. Kecamatan Mata Usu
  19. Kecamatan Rumbia
  20. Kecamatan Rumbia Tengah
  21. Kecamatan Masaloka Raya
  22. Kecamatan Mata Oleo

Pjs. Bupati Kabupaten Bombana yang pertama adalah dr. Syafiuddin Dullah, mantan Wakil Direktur Rumah Sakit Daerah Sulawesi Tenggara, sedangkan Bupati hasil pemilihan langsung tahun 2005 adalah Dr. H. Atikurrahman, MS. Kemudian, berdasarkan pemilihan langsung tahun 2011, digantikan oleh H. Tafdil sebagai Bupati Bombana dengan Hj. Masyhura Illadamay sebagai Wakil Bupati periode 2011-2016.
Pusat pemerintahan Bombana di Rumbia sekitar 200 meter dari Selat Kabaena. Kota ini telah dialiri listrik PLN selama 24 jam.

Pemerintahan Desa[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005 di Kabupaten Bombana terdapat 67 Desa dan 12 Kelurahan, dengan klasifikasi sebanyak 28 Desa/Kelurahan atau 35,44 persen merupakan desa swadaya, 25 Desa/Kelurahan atau 31,65% merupakan desa swakarya serta 26 Desa/Kelurahan termasuk kriteria desa swasembada.

Kependudukan dan Tenaga Kerja[sunting | sunting sumber]

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk menurut hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2000 berjumlah 98.568 jiwa yang terdiri dari 48.896 jiwa laki-laki dan 49.672 jiwa perempuan. Tiga tahun kemudian tahun 2003 tercatat jumlah penduduk sebanyak 105.498 jiwa, sehingga laju pertumbuhan penduduk per tahun selama 3 tahun sebesar 2,34% per tahun. Penduduk pada tahun 2005sebanyak 110.029 jiwa, tercatat jumlah penduduk laki-laki sebanyak 54.638 jiwa (49,66%) dan perempuan 55.394 jiwa (50,34%).

Persebaran Penduduk[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005 terlihat bahwa 22,59% jumlah penduduk berada di Kecamatan Poleang Timur, 17,94% berada diKecamatan Poleang, 16,75% berada di Kecamatan Kabaena, 12,40% penduduk berada di Kecamatan Rarowatu dan 7,84% berada di Kecamatan Kabaena Timur. Kecamatan yang paling padat penduduknya pada tahun 2005 adalah Kecamatan Poleang sebesar 55 jiwa/km2 sedangkan kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Rarowatu danKecamatan Kabaena Timur masing-masing 23 jiwa/km2.

Tenaga Kerja[sunting | sunting sumber]

Penduduk usia 10 tahun keatas bila ditinjau dari segi ketenagakerjaan merupakan penduduk usia kerja, yakni sebanyak 82.154 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 40.714 jiwa atau 57,46% dan perempuan sebanyak 41.440 jiwa atau sebesar 23,28% dari jumlah penduduk. Dari usia kerja tersebut terdapat angkatan kerja sebanyak 44.289 jiwa dan bukan angkatan kerja sebanyak 37.865 jiwa. Dari angkatan kerja sebanyak 44,289 jiwa terdiri dari yang bekerja sebanyak 38.677 jiwa atau 87,33% atau 53,91% terhadap penduduk usia kerja dan penggangguran terbuka sebanyak 5.612 atau sebesar 12,67%. Dari 37.865 jiwa yang bukan merupakan angkatan kerja terdiri dari sekolah 15.128 jiwa atau 39,95%, mengurus rumah tangga dan lainnya sebesar 22.737 jiwa atau 60,05%.

Sosial[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Jumlah Sekolah Taman Kanak-Kanak tahun 2003 sebanyak 26 buah, tahun 2004 naik menjadi 40 buah dan pada tahun 2005 turun menjadi 37 buah. Sementara itu jumlah guru pada tahun 2003 sebanyak 63 orang, tahun 2004 menjadi 101 orang dan pada tahun 2005 menjadi 51 orang. Begitu pula dengan jumlah murid tahun 2003 sebanyak 995 orang, naik menjadi 1061 orang pada tahun 2004 dan meningkat menjadi 1.174 orang pada tahun 2005. Pada tahun 2005 rasio antara guru terhadap sekolah rata-rata 1 orang murid terhadap sekolah rata-rata 32 orang dan murid terhadap guru rata-rata 23 orang.
Untuk jenjang Pendidikan Sekolah Dasar jumlah sekolah pada tahun 2003 sebanyak 131 buah, tahun 2004 juga 131 buah dan pada tahun 2005 menjadi sebanyak 123 buah. Sementara itu jumlah guru pada tahun 2003 sebanyak 908 orang, tahun 2004 menjadi 838 orang dan tahun 2005 menurun menjadi 810 orang. Begitu pula jumlah murid tahun 2003 sebanyak 18.249 orang, tahun 2004 sebanyak 17.389 orang dan tahun 2005 sebanyak 13.949 orang. Pada tahun 2005 rasio antara guru terhadap sekolah rata-rata 7 orang, murid terhadap sekolah rata-rata 113 orang dan rasio murid terhadap guru rata-rata 17 orang.
Pada jenjang pendidikan SLTP jumlah sekolah pada tahun 2003 sebanyak 25 buah pada tahun 2004 menjadi 29 buah dan pada tahun 2005 menjadi 17 buah. Akan halnya jumlah guru pada tahun 2003 sebanyak 381 orang, tahun 2004 sebanyak 172 orang dan tahun 2005 menjadi hanya 158 orang. Sedangkan jumlah murid tahun 2003 sebanyak 1. 746 orang, tahun 2004 naik menjadi 4.835 orang dan pada tahun 2005 menjadi 3.376 orang. Tahun 2005 rasio antara guru terhadap sekolah rata-rata 9 orang, murid terhadap sekolah rata-rata 199 orang dan rasio antara murid terhadap guru rata-rata 21 orang.
Untuk jenjang pendidikan SLTA, jumlah sekolah tahun 2003 sebanyak 5 buah, tahun 2004 sebanyak 11 buah dan tahun 2005 menjadi 8 buah. Sementara itu jumlah guru pada tahun 2003 sebanyak 82 orang, tahun 2004 menjadi 105 orang dan tahun 2005 menjadi hanya 68 orang. Begitu pula dengan jumlah murid tahun 2003 sebanyak 1.516 orang, tahun 2004 sebanyak 2.606 orang dan tahun 2005 menjadi 1.878 orang. Sementara itu pada tahun 2005 rasio antara guru terhadap sekolah rata-rata 9 orang, murid terhadap sekolah rata-rata 235 orang dan rasio murid terhadap guru rata-rata 28 orang.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Bombana pada tahun 2005 ini terdapat 1 rumah sakit umum, kemudian Puskesmas perawatan sebanyak 5 unit yang tersebar pada 5 kecamatan dari 7 kecamatan yang ada, Puskesmas Pembantu sebanyak 34 unit, Puskesmas Keliling Roda 4 sebanyak 7 unit, Puskesmas Keliling Boat 1 buah dan Posyandu sebanyak 180 unit. Tenaga kesehatan terdapat Dokter Umum sebanyak 4 orang, dokter gigi 1 orang, SKM sebanyak 2 orang dan paramedis sebanyak 115 orang.

Agama[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005 jumlah penduduk menurut agama adalah: Islam sebanyak 107.029 orang, Katolik sebanyak 24 orang,Protestan sebanyak 685 orang dan Hindu sebanyak 271 orang.
Tempat ibadah menurut agama pada tahun 2005: Mesjid sebanyak 172 buah, Mushallah 28 buah, Gereja 9 buah dan Purasebanyak 6 buah.

Lainnya[sunting | sunting sumber]

Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bombana mulai tahun 2000–2005 berupa bencana banjir sebanyak 3 kasus dankebakaran sebanyak 4 kasus.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pertanian dan Perkebunan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005 produksi padi sawah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari 44.334 ton tahun 2004 meningkat menjadi 61.132 ton tahun 2005. Naiknya produksi ini diikuti pula dengan meningkatnya luas panen dari 9.852 Ha pada tahun 2004 menjadi 13.585 pada tahun 2005.
Produksi buah-buahan yang terbanyak adalah pisang, yaitu 1.011 Kw diikuti oleh jeruk sebanyak 284 Kw, manggasebanyak 122 Kw, sedangkan buah-buahan yang paling sedikit produksinya adalah sukun yang hanya sebanyak 6 Kw.
Produksi tanaman sayur-sayuran pada tahun 2005 tanaman yang berproduksi adalah kacang panjang, cabe/lombok, tomat,terongbayam dan semangka. Produksi sayur-sayuran yang terbanyak adalah semangka sebanyak 48 Kw, menyusul terung 24 Kw dan kacang panjang sebanyak 8 Kw.
Pada tahun 2005 produksi perkebunan rakyat yang tertinggi adalah kelapa dalam yaitu sebanyak 14.641,98 ton, menyusulkakao 10.201,54 ton, jambu mete 5.569,35 ton, kelapa hibrida 2.136,63 ton, aren/enau 1.214 ton, kopi 549,7 ton sedangkan yang terendah produksinya adalah tanaman pala yang hanya mencapai satu ton.

Kehutanan[sunting | sunting sumber]

Produksi rotan pada tahun 2005 sebesar 409.400 ton, dengan produksi terbanyak dihasilkan oleh Kecamatan Rarowatu sebesar 249.400 ton, sedangkan produksi kayu jati logs sebesar 3.250 ton, kayu jati gergajian sebesar 2.719 ton, kayu rimba logs sebanyak 590,4 ton dan kayu rimba gergajian sebesar 926 ton.
Hutan lindung di Kabupaten Bombana tahun 2005 seluas 68.971 ha atau 28,61% dari jumlah hutan secara keseluruhan, menyusul hutan produksi seluas 66.200 ha (28,41%) hutan wisata/PPA seluas 44.900 ha (19,27%), hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 31.000 ha (13.30%), dan hutan produksi terbatas seluas 21.279 ha (9,13%).

Peternakan dan Perikanan[sunting | sunting sumber]

Populasi ternak besar yang terdiri dari sapikerbaukuda pada tahun 2005 secara berturut-turut adalah 21.287 ekor, 1.078 ekor dan 1.545 ekor. Bila dibandingkan dengan tahun 2004 sapi mengalami peningkatan sebesar dimana tahun 2004 mencapai 21.555 ekor dan tahun 2005 meningkat menjadi 21.827 ekor. Ternak kerbau jika dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan dari 1.075 pada tahun 2004 menjadi 1.078 ekor pada tahun 2005. Begitu juga dengan ternak kuda, mengalami penurunan populasi, dimana pada tahun 2004 mencapai 1.568 ekor, tahun 2005 hanya mencapai 1.545 ekor.
Produksi perikanan tahun 2005 sebanyak 20.667,68 ton yang terdiri dari perikanan laut sebanyak 18.662,5 ton perikanan darat (tambak) sebanyak 1.845,9 ton secara budidaya laut sebanyak 159 ton. Wilayah yang menghasilkan produksi perikanan terbanyak adalah Kecamatan Rumbia sebesar 16.215,9 ton dan yang terendah Kecamatan Rarowatu hanya mencapai 39,64 ton.
Pada umumnya alat penangkap ikan masih tradisional terdiri dari pukat kantong sebanyak 59 unit, pukat cincin 5 unit jaring insang 553 unit jaring angkat 76 unit pancing 28.130 unit, perangkap 1.742 unit dan lainnya sebanyak 1.498 unit. Jumlah KK nelayan tahun 2005 adalah sebanyak 2.501 KK.

Industri[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2005 perusahaan industri yang berbadan hukum terdapat 27 unit industri kecil dengan 106 tenaga kerja yang tersebar di 7 kecamatan.
Penggalian golongan C ada beberapa jenis komoditi yang cukup potensial dan telah dieksplorasi, yaitu batu koral, pasir,kapurpasir kuarsa dan tanah liat.
Pada Tahun 2008 telah ditemukan jenis komoditi emas yang tersebar di sepanjang sungai di wilayah Kecamatan Rarowatu dan Rarowatu Utara[2].

Perdagangan[sunting | sunting sumber]

Komoditi-komoditi potensial yang diperdagangkan antar pulau antara lain adalah hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Total volume komoditi yang diperdagangkan untuk tahun 2005 adalah sebesar 276.413,6 ton dengan nilainya sebesar Rp. 190.844.564.000,- Komoditi kehutanan merupakan komoditi yang tertinggi di perdagangkan yaitu sebesar 259.867,751 ton dengan nilai sebesar Rp. 51.880.182.000,- menyusul komoditiperkebunan sebesar 14.071.200 ton dengan nilai sebesar Rp. 123.831.900.000,- Sedangkan yang terendah adalah komoditi pertanian tanaman pangan yang hanya mencapai 7,30 ton dengan nilai sebesar Rp. 24.700.000,- menyusulpeternakan sebesar 14,248 ton dengan nilai sebesar Rp. 60.200.000,-

Komunikasi dan Transportasi[sunting | sunting sumber]

Komunikasi di Bombana mengalami sedikit hambatan, telepon kabel belum tersambung dan baru 2 operator telepon seluler yang beroperasi dengan jumlah BTS yang terbatas.
Di Rumbia terdapat pelabuhan kapal cepat dan kapal biasa yang melayani rute ke Kota Bau-Bau, beroperasi hanya bila tanggal genap. Penyeberangan dari Rumbia ke Bau-Bau dapat ditempuh dalam tempo tiga jam, sementara dengan kapal biasa memakan waktu sembilan jam.
Angkutan umum yang melayani rute dari pusat pemerintahan kabupaten ke Ibu Kota Provinsi, yakni Kendari berakhir pukul satu siang. Angkutan lalu lintas dari atau menuju Kota Kendari melalui jalan di tengah Taman Nasional Rawa Aopa yang merupakan penangkaran Rusa yang sudah cukup langka.

selena gomez; Permata dari texas


Nama asli : Selena Marie Gomez
Tanggal lahir : 22 Juli 1992
Lahir di : Grand Prairie, Texas, USA
Zodiac : Cancer
Terkenal sejak berperan sebagai Alex Russo di serial Disney "Wizards of Waverly Place" (2007)
Selena Marie Gomez atau yang akrab disapa Selena Gomes merupakan aktris sekaligus penyanyi muda yang lahir 22 Juli 1992 dari pasangan Ricardo Gomez dan mantan pemain teater Mandy Teefy. Selena juga memiliki ayah tiri dari pernikahan kedua ibunya tahun 2006, Brian Teefy. 

Semasa kecil Selena telah menunjukkan kecintaan pada bidang akting saat dia menyaksikan ibunya berlatih untuk drama teater. Suatu hari, Selena mengungkapkan pada ibunya kalau dia ingin mewujudkan impiannya menjadi aktris. Rupanya Selena memang sangat berambisi untuk mengikuti jejak ibunya. Dia pun berhasil memulai debutnya sebagai aktris di usia belia saat tampil sebagai Gianna di serial TV anak-anak, "Barney & Friends" (2002–2003). Selena kemudian terpilih untuk membintangi film layar lebar pertamanya "Spy Kids 3-D: Game Over".

Empat tahun kemudian nama Selena semakin melejit saat dia berhasil menghidupkan karakter utama Alex Russo di serial TV yang tayang di saluran TV kabel Disney, "Wizards of Waverly Place". Kepiawaiannya berakting juga dapat disaksikan di beberapa film layar lebar terkenal seperti "Another Cinderella Story" dan film yang akan tayang tahun 2010 ini, "Ramona and Beezus".

Selain mahir berakting, Selena juga memiliki bakat menyanyi. Tahun 2008, Selena memulai debutnya sebagai penyanyi dengan membawakan single soundtrack film "Another Cinderella Story", "Tell Me Something I Don't Know". Demi mengembangkan karirnya sebagai penyanyi, Selena juga berkolaborasi dengan grup band The Scene dan menyandang nama panggung Selena Gomez & the Scene. Dalam perjalanannya mereka telah merilis debut album berjudul "Kiss and Tell (2009)" yang terjual lebih dari 600.000 copy di wilayah Amerika Serikat. Selena juga pernah berkolaborasi dengan beberapa penyanyi muda seperti Miley Cyrus, Demi Lovato dan Jonas Brothers lewat single berjudul "Send It On". Single tersebut merupakan single kebangsaan yang masuk dalam album kompilasi produksi Walt Disney "Disney's Friends for Change" (2009).

Beranjak dewasa, bakat Selena kini berkembang ke urusan bisnis. Oktober 2009, Selena mengumumkan kalau dia akan meluncurkan merek pakaian daur ulang dan ramah lingkungan yang diberi label "Dream Out Loud by Selena Gomez". Label tersebut rencananya akan beredar pada musim gugur mendatang. Beberapa produk yang akan diluncurkan diantaranya kaos, kemeja, gaun bohemian, jeans, jaket, syal dan topi. Dalam usaha barunya itu, Selena menggandeng desainer terkenal diantaranya Tony Melillo dan Sandra Campos. Menurut Selena, konsep produk pakaiannya itu ditujukan terutama untuk para remaja putri yang ingin tampil cantik dan feminin namun dengan gaya yang lebih alami. Sementara alasannya mengusung tema ramah lingkungan adalah demi meningkatkan budaya mencintai lingkungan di antara anak muda.